Senin, 07 Juni 2010

Berpikir Positif dan Mandiri

Tiga tahun terakhir setelah delapan tahun bekerja, Joni selalu mengeluhkan masalahnya kepada rekan - rekannya, "Aku paling lama bekerja di bengkel ini tetapi pimpinan tidak mau tahu. Grade-ku tak pernah dinaikkan. Padahal aku selalu datang tepat waktu, bekerja keras dan tak pernah mangkir".

Itulah yang sering ia ucapkan. Bisa jadi setiap hari ia disibukkan dengan pikiran seperti itu. Sementara itu, ia tak pernah bertanya kepada diri sendiri, misalnya, "Apa yang dapat kulakukan untuk lebih mengefektifkan caraku dalam menangani pekerjaan? Apa yang harus kulakukan agar pengetahuan dan keterampilan-ku meningkat terus?".

Berpikir positif akan membuat Joni tidak segera menyalahkan orang lain atau lingkungannya, apalagi memposisikan atasannya sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas masa depan kehidupannya.

Berpikir Positif dan Mandiri

Berpikir demikian adalah kebiasaan yang membuat seseorang dapat terlepas dari ketergantungan kepada orang lain maupun keadaan.

Mandiri, demikian orang menyebutkannya. Mandiri tidak selalu berarti mendirikan usaha sendiri, tetapi lebih bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Banyak orang yang merasa bahwa jika sudah mendapatkan kesempatan bekerja menganggap masalahnya sudah selesai. Selebihnya, menganggap peningkatan kesejahteraan hidupnya sebagai tanggung jawab perusahaan atau pimpinannya.

Banyak orang menganggap bahwa jika seseorang selalu tepat waktu, tak pernah mangkir, selalu bersedia melakukan perintah merupakan prestasi yang oleh karenanya layak mendapatkan promosi.

Bukan!!
Itu "way of thinking" yang salah.

Disiplin itu bukan prestasi, melainkan suatu persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap karyawan. Bekerja keras juga tidak harus selalu berprestasi. Prestasi berarti kemajuan. Kemajuan berarti perubahan yang positif. Bayangkan jika semua SDM dalam perusahaan bekerja rutin, pastilah daya saing perusahaan tersebut akan menurun dan akan tertinggal oleh competitor.

Utarakan inovasi anda kepada pimpinan anda. Coba buatlah perencanaan untuk diri anda. Prestasi apakah yang ingin Anda raih setahun mendatang? Kemampuan apakah yang disyaratkan untuk dapat mencapai prestasi Anda itu? Bagaimana caranya untuk memperbaiki kekurangan Anda? Kursus, sekolah, trainning atau belajar dari pimpinan anda?

Mungkin, Anda merasa telah bekerja keras. Namun bekerja keras saja tidaklah cukup tanpa berpikir "Bagaimana agar saya lebih berkembang?"

Andalah yang paling berhak merencanakan hidup Anda sendiri!!!
Anda adalah nakhoda kehidupan Anda.

Tidak ada komentar: