Kamis, 18 September 2008

7 Kemampuan Modal Kesuksesan


7 Kemampuan Modal Kesuksesan

Bagi sebagian orang, sukses adalah sesuatu yang sepertinya memang

sudah digariskan oleh Tuhan. Ini menimbulkan pandangan yang sifatnya

deterministik atau menyerah kepada nasib. Akibatnya, jika orang sudah

lebih dulu merasa dirinya tidak bernasib baik, maka sukses adalah

sesuatu yang sulit digapai. Dari keyakinan yang sembrono inilah lahir

banyak kegagalan.

Namun bagi sebagian lagi, sukses adalah sesuatu yang bisa

diperjuangkan. Tidak dimungkiri, memang ada sebagian orang yang lebih

beruntung dalam hidup ini. Artinya, orang tersebut memerlukan usaha

yang relatif lebih sedikit dibanding orang kebanyakan dalam

memperoleh kesuksesannya. Namun bagi para pejuang yang ingin

berhasil, kesuksesan selalu berarti usaha melebihi dari rata-rata

kebanyakan orang.Yang dibutuhkan oleh orang-orang bermental pejuang

seperti ini adalah kemauan untuk mengasah ketrampilan-ketrampilan

pribadi yang mendasar sifatnya.

Berikut adalah ringkasan dari sejumlah kemampuan (ketrampilan)

pribadi yang diyakini paling berpengaruh dalam mengubah nasib

seseorang, dari individu yang biasa menjadi individu yang berhasil.

1. Kemampuan Berpikir Positif

Orang yang mampu berpikir secara positif memandang kesulitan sebagai

tantangan, menganggap kritik sebagai sumbangan pemikiran, dan melihat

banyak peluang dan kemungkinan dalam ketidaksempurnaan. Sementara

orang negatif menganggap kesulitan sebagai bentuk dari kegagalan atau

kebodohannya sendiri. Berpikir positif berarti menjauhkan diri dari

segala bentuk prasangka buruk, baik terhadap seseorang maupun obyek

tertentu. Seseorang yang suka berprasangka buruk mudah sekali

kehilangan peluang, kurang berhasil dalam relasi sosial, dan mudah

mendatangkan masalah dalam kehidupan organisasi.

2. Kemampuan Menetapkan Tujuan

Kemampuan menetapkan tujuan sangat mendasar dalam mendesain sukses

seseorang. Tujuan merupakan pedoman yang mengarahkan seseorang untuk

mengambil tindakan-tindakan yang tepat dan terukur. Tujuan mengontrol

atau mengawasi perilaku seseorang. Dan tujuan memberi kekuatan untuk

maju dan mengalahkan berbagai rintangan.

Jika seseorang gagal menetapkan tujuan, maka ia bergerak tanpa arah.

Dalam kehidupannya, orang ini tidak tahu mau kemana dan sudah sampai

tahap mana. Pada tahap yang sangat kronos, orang tanpa tujuan sama

artinya dengan orang yang kehilangan kepribadian.

3. Kemampuan Bekerjasama

Dalam banyak kisah kesuksesan, hampir menjadi kebenaran umum bahwa

sukses seseorang selalu diraih berkat bantuan atau kerjasama dengan

orang lain. Jarang sekali sebuah kesuksesan diraih murni dari usaha

sendiri. Bahkan seorang seniman yang paling eksentrik sekalipun

membutuhkan kerjasama dengan orang lain supaya karya-karyanya

dihargai dengan layak.

Sukses selalu membutuhkan kemampuan bekerjasama. Ini berarti ada

proses saling memberi, saling mendukung, saling melengkapi, dan

bergerak bersama-sama menuju suatu tujuan.

4. Kemampuan Mengendalikan Tekanan

Tangga kesuksesan biasanya harus ditapaki dengan berbagai beban dan

gangguan di sekelilingnya. Jarang sekali kesuksesan bisa diperoleh

100% dengan gratis. Dalam bidang yang sangat kompetitif, tahapan-

tahapan kesuksesan sering mendatangkan beban atau tekanan psikologis

yang luar biasa. Maka, para pejuang kesuksesan harus memiliki

mekanisme dalam mengelola tekanan tersebut.

Popularitas seorang selebritis misalnya, selain mendatangkan uang

banyak juga mendatangkan gangguan-gangguan psikologis. Kematian Elvis

Presley, Marlyn Monroe, John Lenon atau Bruce Lee justru pada saat

mereka di puncak kejayaannya memang penuh dengan misteri. Namun dari

sekian banyak analisis, selalu ditemukan unsur tekanan dan ketakutan

berlebihan pada diri mereka atas sukses yang mereka alami.

5. Kemampuan Berpikir dan Bertindak Kreatif

Tak dipungkiri, kreatifitas menjadi biang dinamika peradaban. Pribadi-

pribadi kreatif mampu memformulasikan sesuatu yang baru, memodifikasi

sesuatu yang lama menjadi baru, dan bisa mencipta dari sesuatu yang

belum ada menjadi ada. Di era yang serba instan dan kompetitif ini,

pola-pola lama sering tidak memadai lagi sebagai andalan bersaing. Di

sinilah dibutuhkan cara-cara berpikir yang segar serta diikuti dengan

tindakan yang tepat. Kisah sukses sering diawali dengan cara berpikir

yang sederhana namun kreatif.

6. Kemampuan Bertindak Tepat

Seuatu yang bernilai jadi tidak bernilai jika tidak ada pada waktu

dan tempat yang tepat. Begitu juga sebuah tindakan. Dalam kehidupan,

berhasil tidaknya kita sangat ditentukan oleh ketepatan tindakan yang

kita ambil, baik dari sisi jenis maupun waktu bertindaknya. Orang-

orang sukses biasanya memiliki kemampuan mengambil tindakan yang

tepat serta pada waktu yang dibutuhkan, terutama sekali karena mereka

telah berulang kali menghadapi situasi serupa. Kemampuan instingtif

atau feeling mereka terlatih oleh tantangan demi tantangan yang

berhasil mereka taklukan. Ini sekaligus menunjukkan hukum kesuksesan

yang sejatinya memang tidak bisa diperoleh secara instan.

7. Kemampuan Mencintai

Nah, yang lebih menarik lagi adalah bahwa orang-orang sukses selalu

memiliki kemampuan untuk mencintai apa saja yang diyakini dan yang

dilakukannya. Kecintaan tersebut membuat mereka mencurahkan

perhatian, tenaga, dan usaha dengan sepenuh hati. Kemampuan itu pula

yang membuat mereka tahan banting dan bersemangat mengalahkan setiap

tantangan. Ini sekaligus menjawab mengapa orang-orang sukses memiliki

dedikasi yang mengagumkan pada bidang-bidang yang ditekuninya. Tanpa

kemampuan mencintai, orang sukses tak akan mampu bertahan lama dalam

tangga kesuksesannya.

8. Kemampuan Memimpin

Sulit dipungkiri, orang-orang sukses adalah mereka yang memiliki

kemampuan mengorganisasikan dan mendayagunakan tenaga atau pikiran

orang lain menuju suatu tujuan tertentu. Sesederhana apa pun pribadi

seseorang yang sukses, ia berpeluang menjadi seorang pemimpin. Orang

sukses seperti memiliki kharisma, sering menjadi sumber inspirasi,

mampu memotivasi (langsung atau tidak langsung), dan sering emnjadi

teladan bagi orang lain. Yang menarik, banyak orang sukses yang lahir

bukan sebagai pemimpin, tapi ia sukses karena dirinya mampu memimpin

orang lain.(ez)

Tidak ada komentar: