Follow @hriyono
Cara berbahagia adalah upaya meraih kebahagiaan. Bahagia berarti mencapai kesejahteraan psikis pada setiap kondisi dan situasi. Hidup tidak hanya hitam dan putih, namun dipenuhi beragam warna. Berbagai situasi dan kondisi hidup, entah itu senang, susah, biasa-biasa, rutin, monoton, semua harus bisa dan berani dihadapi.
Rabu, 02 November 2011
Ayah Juga Lupa
Dengar, Nak:
Ayah mengatakan ini pada saat kau terbaring tidur, sebelah tangan kecil merayap di bawah pipimu dan rambutmu yang ikal, hitam dan lebat melekat pada dahimu yang lembab. Ayah menyelinap masuk seorang diri ke kamarmu.
Baru beberapa menit yang lalu, ketika ayah membaca koran di ruang perpustakaan, satu sapuan sesal yang amat dalam menerpa. Dengan perasaan bersalah Ayah datang masuk ke pembaringanmu.
Ada hal-hal yang Ayah pikirkan, Nak;
Ayah selama ini telah bersikap kasar kepadamu.
Ayah membentakmu ketika kau sedang berpakaian hendak pergi ke sekolah karena
kau cuma menyeka mukamu sekilas dengan handuk.
Lalu Ayah lihat kau tidak membersihkan sepatumu.
Ayah berteriak marah tatkala kau melempar beberapa barangmu ke lantai.
Saat makan pagi Ayah juga menemukan kesalahan.
Kau meludahkan makananmu.
Kau menelan terburu-buru makananmu.
Kau meletakkan sikumu di atas meja.
Kau mengoleskan mentega terlalu tebal di rotimu.
Dan begitu kau baru mulai bermain dan Ayah berangkat mengejar kereta api, kau berpaling dan melambaikan tangan sambil berseru, "Selamat jalan, Ayah!" dan Ayah mengerutkan dahi, lalu menjawab, "Tegakkan bahumu!".
Kemudian semua itu berulang lagi pada sore hari.
Begitu Ayah muncul dari jalan, Ayah segera mengamati-mu dengan cermat, memandang hingga lutut, memandangmu yang sedang bermain kelereng. Ada lubang-lubang pada kaus kakimu. Ayah menghinamu di depan kawan-kawanmu, lalu menggiringmu untuk pulang ke rumah. Kaus kaki mahal dan kalau kau yang harus membelinya kau akan lebih berhati-hati!
Bayangkan itu, Nak, itu keluar dari pikiran seorang Ayah!
Apakah kau ingat, nantinya ketika Ayah sedang membaca di perpustakaan, bagaimana kau datang dengan perasaan takut dengan rasa terluka di dalam matamu? Ketika Ayah terus memandang koran, tidak sabar karena gangguanmu, kau jadi ragu-ragu di depan pintu.
"Kau mau apa?" semprot ayah.
Kau tidak berkata sepatah pun, melainkan berlari melintas dan melompat ke arah Ayah, kau melemparkan tanganmu melingkari leher Ayah dan mencium ayah, tangan-tanganmu yang kecil semakin erat memeluk dengan hangat, kehangatan yang telah Tuhan tetapkan untuk mekar di hatimu dan yang bahkan pengabaian sekali pun tidak akan mampu melemahkannya. Dan kemudian kau pergi bergegas naik tangga.
Nak, Nak, sesaat setelah itu koran jatuh dari tangan Ayah, dan satu rasa takut yang menyakitkan menerpa Ayah.
Kebiasaan apa yang sudah Ayah lakukan? Kebiasaan dalam menemukan kesalahan dalam mencerca, ini adalah hadiah Ayah untukmu sebagai seorang anak lelaki.
Bukan berarti Ayah tidak mencintaimu; Ayah lakukan ini karena Ayah berharap terlalu banyak dari masa muda. Ayah sedang mengukurmu dengan kayu pengukur dari tahun-tahun Ayah sendiri. Dan sebenarnya begitu banyak hal yang baik dan benar dalam sifatmu.
Hati mungil kecilmu sama besarnya dengan fajar yang memayungi bukit-bukit luas. Semua ini kau tunjukkan dengan sikap spontanmu saat kau menghambur masuk dan mencium Ayah sambil mengucapkan selamat tidur.
Tidak ada masalah lagi malam ini, Nak.
Ayah sudah datang ke tepi pembaringanmu dalam kegelapan, dan Ayah sudah berlutut disana, dengan rasa malu!
Ini adalah sebuah rasa tobat yang lemah; Ayah tahu kau tidak akan mengerti hal-hal seperti ini kalau Ayah sampaikan padamu saat kau terjaga.
Tapi esok hari Ayah akan menjadi Ayah sejati! Ayah akan bersahabat karib denganmu, dan ikut menderita bila kau menderita dan tertawa bila kau tertawa. Ayah akan menggigit lidah Ayah kalau kata-kata tidak sabar keluar dari mulut Ayah. Ayah akan terus mengucapkannya kata ini seolah-olah sebuah ritual: "Dia cuma seorang anak kecil, anak lelaki kecil!"
Ayah khawatir sudah membayangkanmu sebagai seorang lelaki.
Namun, saat Ayah memandangmu sekarang, Nak, meringkuk berbaring dan letih dalam tempat tidurmu, Ayah lihat bahwa kau masih seorang bayi.
Kemarin kau masih dalam gendongan ibumu, kepalamu berada di bahu ibumu.
Begitu mungil, begitu ringkih. Ayah sudah meminta terlalu banyak, sungguh terlalu banyak.
Maka sesungguhnya, bersama kesulitan itu terdapat kemudahan. Dan ketika suatu pekerjaan selesai kau tunaikan, segera beralihlah ke pekerjaan yang lain, Dan kepada Tuhanmulah kau berharap.
Minggu, 23 Oktober 2011
Minggu, 31 Juli 2011
Ramadhan 1432H
Minggu, 17 Juli 2011
Kamis, 27 Januari 2011
Kesepian yang Paling Buruk
Kesepian yang paling buruk adalah tidak nyaman dengan dirimu sendiri
Mark Twain, penulis AS 1835-1910.
Sumber proverb : Republika edisi Ahad 13 April 2008
Istilah tidak nyaman dengan diri sendiri mengingatkan Shinichi Kudo kepada pendapat yang menyatakan bahwa kadangkala seseorang lebih tidak pemaaf pada diri sendiri, dibanding pada orang lain. Bila orang lain salah melakukan sesuatu, Shinichi menganggapnya biasa saja, tak perlu disesali. Tetapi bila dirinya yang melakukannya, justru tidak termaafkan.
Contoh sederhana adalah membeli celana yang salah. Karena Shinichi males mencoba saat membeli celana panjang di toko, saat sampai rumah, barulah Shinichi menyadari bahwa celana itu kekecilan. Alhasil uang Shinichi terbuang percuma. Ujung-ujungnya Shinichi marah-marah kepada diri sendiri, mengapa waktu itu tidak dicoba dulu.
Tetapi bila hal itu terjadi pada teman, Shinichi hanya tertawa dan menyarankan untuk membeli celana lagi. Pemecahan sederhana buat orang lain, tetapi rumit bagi Shinichi.
Ketidaknyamanan terhadap diri sendiri diantaranya adalah terhadap kelemahan-kelemahan Shinichi. Kadangkala Shinichi sulit menerima kelemahan pada diri Shinichi, baik bersifat fisik maaupun kelemahan yang bersifat non fisik.
Bila Shinichi seorang pelupa, Shinichi bisa saja sering menyalahkan diri sendiri karena lupa menaruh barang-barang atau ketinggalan barang di sebuah tempat umum. Untuk kasus pelupa ini sebenarnya Shinichi bisa meminimalkan dampaknya, misalnya dengan menyimpan barang pada tempat yang tetap atau tidak meletakkan barang pada saat Shinichi berada di tempat umum.
Misalnya bila Shinichi ada di toilet umum, sebagai seorang pelupa sebaiknya Shinichi menghindari melepas jam tangan dan meletakkan di wastafel. Lebih baik dikantongin saja. Demikian juga bila bertamu ke rumah teman, sebaiknya HP tidak perlu ditaruh di meja, cukup masuk kantong saja.
Ketidaknyamanan fisik seperti tubuh yang tidak ideal adalah satu sumber yang sangat mudah untuk dijadikan alasan untuk tidak menerima diri sendiri. Pada kenyataannya seorang yang tubuhnya tidak ideal, tidak lalu kelihatan tidak menarik.
Seseorang yang menerima dirinya sendiri dan sadar bahwa dia memiliki hal lain yang lebih menarik, akan kelihatan menawan. Keceriaan dan kesediaan berdamai dengan diri sendiri, membuat orang lain nyaman berada di dekatnya. Sayangnya sikap seperti itu mudah diucapkan, tetapi tidak selalu mudah dalam prakteknya. Karenanya Shinichi sangat terkesan orang-orang yang mampu mencapainya. Gimana caranya yach, mereka bisa seperti itu ? (nae)
Kesepian yang Paling Buruk
Kesepian yang paling buruk adalah tidak nyaman dengan dirimu sendiri
Mark Twain, penulis AS 1835-1910.
Sumber proverb : Republika edisi Ahad 13 April 2008
Istilah tidak nyaman dengan diri sendiri mengingatkan Shinichi Kudo kepada pendapat yang menyatakan bahwa kadangkala seseorang lebih tidak pemaaf pada diri sendiri, dibanding pada orang lain. Bila orang lain salah melakukan sesuatu, Shinichi menganggapnya biasa saja, tak perlu disesali. Tetapi bila dirinya yang melakukannya, justru tidak termaafkan.
Contoh sederhana adalah membeli celana yang salah. Karena Shinichi males mencoba saat membeli celana panjang di toko, saat sampai rumah, barulah Shinichi menyadari bahwa celana itu kekecilan. Alhasil uang Shinichi terbuang percuma. Ujung-ujungnya Shinichi marah-marah kepada diri sendiri, mengapa waktu itu tidak dicoba dulu.
Tetapi bila hal itu terjadi pada teman, Shinichi hanya tertawa dan menyarankan untuk membeli celana lagi. Pemecahan sederhana buat orang lain, tetapi rumit bagi Shinichi.
Ketidaknyamanan terhadap diri sendiri diantaranya adalah terhadap kelemahan-kelemahan Shinichi. Kadangkala Shinichi sulit menerima kelemahan pada diri Shinichi, baik bersifat fisik maaupun kelemahan yang bersifat non fisik.
Bila Shinichi seorang pelupa, Shinichi bisa saja sering menyalahkan diri sendiri karena lupa menaruh barang-barang atau ketinggalan barang di sebuah tempat umum. Untuk kasus pelupa ini sebenarnya Shinichi bisa meminimalkan dampaknya, misalnya dengan menyimpan barang pada tempat yang tetap atau tidak meletakkan barang pada saat Shinichi berada di tempat umum.
Misalnya bila Shinichi ada di toilet umum, sebagai seorang pelupa sebaiknya Shinichi menghindari melepas jam tangan dan meletakkan di wastafel. Lebih baik dikantongin saja. Demikian juga bila bertamu ke rumah teman, sebaiknya HP tidak perlu ditaruh di meja, cukup masuk kantong saja.
Ketidaknyamanan fisik seperti tubuh yang tidak ideal adalah satu sumber yang sangat mudah untuk dijadikan alasan untuk tidak menerima diri sendiri. Pada kenyataannya seorang yang tubuhnya tidak ideal, tidak lalu kelihatan tidak menarik.
Seseorang yang menerima dirinya sendiri dan sadar bahwa dia memiliki hal lain yang lebih menarik, akan kelihatan menawan. Keceriaan dan kesediaan berdamai dengan diri sendiri, membuat orang lain nyaman berada di dekatnya. Sayangnya sikap seperti itu mudah diucapkan, tetapi tidak selalu mudah dalam prakteknya. Karenanya Shinichi sangat terkesan orang-orang yang mampu mencapainya. Gimana caranya yach, mereka bisa seperti itu ? (nae)
Berbisnis dengan Cinta
Tahukah Anda, apa kekuatan utama dalam bisnis?
Uang? Bukan
Kekuasaan? Juga bukan
Lalu, apa ?
Cinta!!!!
Ya, kekuatan utama yang mampu menggerakkan bisnis kita hingga mencapai kesuksesan adalah cinta. Dalam berbisnis, kita sering lupa bahwa yang kita hadapi setiap hari sebenarnya adalah manusia, bukan mesin atau computer. Sukses tidaknya kita berbisnis banyak bergantung dari dukungan orang – orang sekitar kita. Jika mereka mencintai kita, tentu mereka akan dengan sepenuh hati memberikan segalanya buat diri kita.
Bayangkan saja jika Anda sedang jatuh cinta kepada seseorang. Anda tentu selalu berusaha menyenangkan Sang Kekasih, bukan ? Apapun yang dimintanya, pasti akan diupayakan sekuat tenaga untuk dipenuhi Anda.
Selain itu, kita pun tentu harus mencintai apa yang kita kerjakan. Dengan demikian, kita akan melakukan pekerjaan itu dengan tulus, penuh komitmen, dan berusaha memberikan yang terbaik dari diri kita.
Maka, cinta bukan hanya elemen paling penting dalam kehidupan pribadi kita. Dalam kehidupan professional atau bisnis, cinta juga sangat berperan penting.
Ini pulalah yang dikemukakan Tim Sanders, Chief Solutions Officer di Yahoo!, dalam bukunya Love is the Killer App. Untuk berhasil dalam bisnis, seseorang harus menjadi apa yang disebut oleh Tim Sanders sebagai `lovecat'. `Lovecat' adalah seseorang yang pintar, mampu menyenangkan orang lain, dan mencintai apa yang dikerjakannya dengan sepenuh hati.
Seorang `lovecat' akan terus berupaya menambah pengetahuannya (knowledge) dalam berbagai bidang. Namun, pengetahuan ini baru akan menjadi berguna jika ia membaginya dengan orang lain. Karena itu, jika harus terus menjalin dan mengembangkan relasi dengan semua orang (network). Seorang `lovecat' juga harus bisa menunjukkan rasa empati kepada orang lain dan tidak segan – segan membantu jika diperlukan (compassion). Orang akan mengingat perlakuan baik kita ini. Dan jangan lupa, sikap ini juga akan membuat orang lebih mudah memaafkan jika kita membuat kesalahan.
Ketiga asset tidak terlihat (intangible assets) inilah – pengetahuan (knowledge), menjalin relasi (network), serta raa empati dan keinginan untuk selalu membantu (compassion) – yang harus terus dikembangkan dalam diri kita. Inilah aspek – aspek penting yang akan membuat kita mampu mempengaruhi orang lain, dan akhirnya membuat mereka menghargai kita sebagai seorang rekan ataupun pimpinan.
Kita juga harus menyadari, bisnis sebenarnya adalah sebuah permainan. Tentu saja, kita semua ingin memenangkan `permainan bisnis' ini. Pemenang permainan ini adalah orang yang mencintai apa yang ia kerjakan dengan memahami aturan – aturan permainan secara baik.
Uang? Bukan
Kekuasaan? Juga bukan
Lalu, apa ?
Cinta!!!!
Ya, kekuatan utama yang mampu menggerakkan bisnis kita hingga mencapai kesuksesan adalah cinta. Dalam berbisnis, kita sering lupa bahwa yang kita hadapi setiap hari sebenarnya adalah manusia, bukan mesin atau computer. Sukses tidaknya kita berbisnis banyak bergantung dari dukungan orang – orang sekitar kita. Jika mereka mencintai kita, tentu mereka akan dengan sepenuh hati memberikan segalanya buat diri kita.
Bayangkan saja jika Anda sedang jatuh cinta kepada seseorang. Anda tentu selalu berusaha menyenangkan Sang Kekasih, bukan ? Apapun yang dimintanya, pasti akan diupayakan sekuat tenaga untuk dipenuhi Anda.
Selain itu, kita pun tentu harus mencintai apa yang kita kerjakan. Dengan demikian, kita akan melakukan pekerjaan itu dengan tulus, penuh komitmen, dan berusaha memberikan yang terbaik dari diri kita.
Maka, cinta bukan hanya elemen paling penting dalam kehidupan pribadi kita. Dalam kehidupan professional atau bisnis, cinta juga sangat berperan penting.
Ini pulalah yang dikemukakan Tim Sanders, Chief Solutions Officer di Yahoo!, dalam bukunya Love is the Killer App. Untuk berhasil dalam bisnis, seseorang harus menjadi apa yang disebut oleh Tim Sanders sebagai `lovecat'. `Lovecat' adalah seseorang yang pintar, mampu menyenangkan orang lain, dan mencintai apa yang dikerjakannya dengan sepenuh hati.
Seorang `lovecat' akan terus berupaya menambah pengetahuannya (knowledge) dalam berbagai bidang. Namun, pengetahuan ini baru akan menjadi berguna jika ia membaginya dengan orang lain. Karena itu, jika harus terus menjalin dan mengembangkan relasi dengan semua orang (network). Seorang `lovecat' juga harus bisa menunjukkan rasa empati kepada orang lain dan tidak segan – segan membantu jika diperlukan (compassion). Orang akan mengingat perlakuan baik kita ini. Dan jangan lupa, sikap ini juga akan membuat orang lebih mudah memaafkan jika kita membuat kesalahan.
Ketiga asset tidak terlihat (intangible assets) inilah – pengetahuan (knowledge), menjalin relasi (network), serta raa empati dan keinginan untuk selalu membantu (compassion) – yang harus terus dikembangkan dalam diri kita. Inilah aspek – aspek penting yang akan membuat kita mampu mempengaruhi orang lain, dan akhirnya membuat mereka menghargai kita sebagai seorang rekan ataupun pimpinan.
Kita juga harus menyadari, bisnis sebenarnya adalah sebuah permainan. Tentu saja, kita semua ingin memenangkan `permainan bisnis' ini. Pemenang permainan ini adalah orang yang mencintai apa yang ia kerjakan dengan memahami aturan – aturan permainan secara baik.
Langganan:
Postingan (Atom)